"Bahasa bukanlah perpanjangan pikiran.....
Bahasa merupakan medium untuk memproyeksikan gagasan abstrak menjadi sebuah kenyataan"

JOHN DEWEY

Rabu, 31 Oktober 2012

"‘KAIN TENUN TORAJA”

Tongkonan
             TORAJA merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai tempat wisata yang memiliki berbagai macam objek wisata. Selain objek wisatanya, Toraja juga dikenal sebagai penghasil kerajinan tangan yang tidak hanya popular dikalangan masyarakat Toraja sendiri tetapi juga dikalangan masyarakat luar (mancanegara).

Corak kain tenun Toraja
            Salah satu kerajinan tangan yang terkenal di Toraja adalah kain tenun. Kain tenun Toraja merupakan salah satu kerajinan tangan yang keberadaannya terus dilestarikan dan dikembangkan. Keistimewaan dari Kain tenun ini adalah corak dan warnanya yang khas yang membedakannya dari kain tenun di daerah manapun di Indonesia. Selain itu, bahan kain ini kuat namun tetap halus dan indah. Salah satu hal yang cukup menarik bahwa keahlian membuat kain tenun ini diwariskan atau diturunkan dari generasi ke generasi.
        Sampai saat ini keaslian dan kelestarian kain tenun Toraja masih tetap dan terus terjaga, salah satu faktor yang membuat hal itu terjadi karena para remaja Toraja sangat peduli dan antusias terhadap pembuatan kain tenun itu sendiri. Mereka belajar membuat motif kain dan menenun secara otodidak, mereka hanya melihat ibu-ibu dan nenek-nenek mereka, kemudian merekapun meniru dan mempraktikkannya. Para remaja ini mulai bergelut di dunia tenun menenun  sejak mereka lulus dari bangku SMA, merekapun meneruskan usaha keluarganya.
Alat tenun bukan mesin (TBM)
            Pengrajin kain tenun Toraja banyak ditemui di Toraja bagian utara, Sampai sekarang pengrajin kain tenun ini masih menggunakan alat tenun tradisional. Alat tenun yang dipakai terbuat dari bahan kayu dan batang bambu. Bahkan benang yang merupakan bahan dasar membuat kain tenun ini  diproduksi dengan cara yang masih tradisional yaitu alat pemintal benang yang terbuat dari bahan kayu. Sampai saat ini kerajinan kain ini masih menjadi mata pencaharian yang potensial bagi masyarakat Toraja.




               Kain tenun Toraja dapat dikenal dari motif, warna, dan tekstur kainnya. Motif yang sering dibuat adalah motif garis-garis vertikal, burung, dan bunga, sedangkan warna yang digunakan biasanya warna-warna gelap seperti hitam, cokelat, biru tua, dan merah. Proses pewarnaan pada kain tenun ini menggunakan bahan alami, Misalnya saja, penggunaan warna merah dari kulit pelepah, dan warna hijau dari daun. Benang yang mereka pintal berupa serat, serat ini terdiri dari dua jenis yaitu ada yang berupa serat kapas dan ada yang berupa serat nenas. Namun  serat dari nenas ini sudah langka, hal ini dikarenakan karena susahnya mencari serat nenas sekarang, sehingga yang dominan dipintal adalah serat dari kapas. 
Kain tenun dengan berbagai macam warna
      Tenunan Toraja ini semakin besar ukuran kainnya akan semakin murah, sedangkan semakin kecil kainnya maka harganya akan semakin mahal, karena rumitnya proses yang dilakukan. Proses ini rumit, karena mereka menggunakan Alat Tenun Bukan MesinTBM), semua proses ini dilakukan secara manual, sehingga jika kita ingin memesan tenun di sisni akan membutuhkan waktu sekitar dua bulan pengerjaan untuk sebuah kain.
            Selain berbagai motif, juga bisa ditemukan berbagai macam dari tenun Toraja yang tidak hanya berupa lembaran kain tetapi sudah dalam bentuk hasta karya seperti; slayer, taplak meja, dan selendang. Bahkan ada juga kain khusus yang hanya digunakan pada saat akan mengadakan upacara, misalnya kain hitam khas Toraja yang dipakai pada saat upacara kematian Rambu Solo dan kain yang hanya digunakan pada saat pendirian tongkonan baru atau yang lebih dikenal dengan nama Upacara Bararang Banua.
Berbagai jenis kerajinan tangan khas Toraja
     Dulunya, derajat atau tingkatan dari masyarakat Toraja, dapat dilihat dari kain yang mereka kenakan, apakah mereka itu bangsawan atau rakyat biasa. Namun sekarang tradisi ini sudah tidak berlaku. Beberapa kain yang seharusnya hanya bisa dipakai oleh bangsawan bisa saja dipakai oleh kalangan rakyat biasa. Hal ini dikarenakan banyak kain yang berpindah tangan akibat kebutuhan yang mendesak. Mereka menjual kain-kain ini kepada siapa saja yang mampu membeli.
            Tempat atau sentra pembuatan tenun Toraja  adalah di Sa’dan. Di tempat ini kita bisa melihat proses pembuatan kain tenun Toraja, mulai dari sebuah benang sampai menjadi selembar kain. Di tempat ini kita juga bisa memneli kain tenun secara langsung dengan harga yang bervariasi, mulai dari harga Rp 50.000-Rp 400.000, semua itu bergantung pada jenis kain yang kita pilih.
            Kain hasil tenunan Sa’dan tidak hanya dipasarkan di Sa’dan saja, tetapi juga dipasarkan dibeberapa tempat seperti di Pasar Bolu. Di pasar ini terdapat beberapa pedagang yang menjual kain tenun khas Toraja. Salah satunya adalah Bapak Carrles. Beliau menjual beberapa kerajinan tangan dari kain tenun, seperti: selendang, tas, beberapa kemeja, dam setelan jas. Di tempat Pak Carles, barang-barang yang terbuat dari kain tenun tersebut dijual dengan harga Rp 130.000-Rp 150.000.
              Kalau Sa’dan adalah sentra pembuatan kain tenun, Todi Shop adalah salah satu toko yang cukup terkenal tidak hanya di Toraja tetapi juga di mancanegara. Sama halnya di Sa’dan, di tempat ini kita bisa melihat proses pembuatan motif kain, proses penenunan kain sampai pada hasil dalam bentuk selendang , tas, dan sebagainya, dengan kata lain kain yang dihasilkan di tempat ini sangat eksklusif.
Todi Shop
        “Kain tenun Toraja merupakan salah satu icon Toraja yang harus tetap dijaga kelestarian dan keindahannya, karena kain tenun Toraja merupakan salah satu warisan bangsa yang tidak ternilai harganya’, ujar salah seorang pekerja Todi Shop (Wahyuni, 25 Juni 2012).

2 komentar:

  1. Bagus sekali, jika ingin membeli kain tenun toraja, bagaimana cara menghubungi Pak Carles atau Todi Shop?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minta maaf sekali ibu saya baru balas komentarnya. Saya tidak sempat meminta kartu nama atau identitas lain dari Pak Carles, karena saat saya berwawancara dengan beliau, suasana tidak terlalu kondusif, karena Pak Carles harus melayani pembelinya yang saat itu cukup banyak. Kalau mengenai Todi Shop, ibu bisa searching secara lengkap di google.

      Hapus