Wajah
lusuh dengan guratan kemiskinan.
Kaleng
susu karatan bertengger di tangan-tangan mungil mereka.
Berontak
dengan halus.
“Minta
Pak…..”
“Minta
Bo…..”
“Kasian
Pak…..”
“Kasian
Bu…..”
Meneguk
harapan semoga iba.
Sayang…..harapan
berujung tegukan angin menghempas rongga dada dan mengikis harga diri.
“Di
mana ayahmu.” Tanya dedaunan.
“Di
mana ibumu?” Teriak sang mentari.
“Di
mana sanakmu?” Desak bebatuan.
Di mana
petinggi-petinggi moral yang berkoar-koar hari itu sampai berbusa?
“Di
mana kalian semua?” Jerit nafasku.
‘Di
mana AKU?” Tanya nuraniku.
Hanya
bisa terdiam saat senja melenggang berganti malam.
“Aku
BISA APA untuk negeriku///”
23
Oktober 2012
J-UNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar