|
Tari Pakarena (Tarian Khas Sulawesi Selatan) | |
|
Satu
Dua
Tiga
Nyiur
meliuk melirik memberi pertanda
Pertanda?
ya,
pertanda. Pertanda alam beranak pinak penuh berduri,
penuh
berpeluh salah juga lelucon bak gulungan sampah
Ingat kan?
Kemarin,
sawah kehijauan masih membentangi pertiwi tiap tapaknya
Detik
ini, beton-beton tegap menjulang berdebu melingkari lagit,
mengereta,
memagari tanah-tanah hijau hingga habis mongering
Di mana
kita? Di mana kau?
Oh zaman……
Merubah
semua rupa-rupa menjadi lupa
Oh
zaman….
Merubah
semua rupa-rupa menjadi cermin pemantul
Oh zaman
Merubah
semua rupa-rupa menjadi khianat
Kita…..kau…..
Kenapa
harus suka Harlem Shake sementara ada Pakarena?
Kenapa
harus suka K-Pop sementra ada Gandrang Bulo?
Kenapa
harus suka Rainbow Cake sementara ada Kue Lapis?
Ketinggalan
zaman?
Ya, itu
bagi pemikir dangkal
Kita atau
kau…..
Harusnya
bukan rupa-rupa yang lupa, lupa tanah tempat berpijak
Kita juga
kau…..
Harusnya
bukan rupa-rupa layaknya cermin pemantul, menjadi fanatik perusak akar
Kita dan
kau…..
Harusnya bukan
rupa-rupa yang khianat, luput di mana kaki menapak…..
Ah senja, hilang malu-malu
mengatupi kaki langit,
menanda
renungan mulai khusuk
Semoga…